sintang zkr.com. Dalam rangka memperkuat identitas dan daya saing destinasi wisata lokal, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sintang saat ini sedang melakukan finalisasi rancangan logo dan slogan wisata resmi Kabupaten Sintang. Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi pengembangan dan promosi pariwisata yang menyasar pasar nasional hingga internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Disporapar Kabupaten Sintang, Hendrika, saat memimpin rapat koordinasi teknis bersama jajaran pemerintah daerah dan mitra penyusun konsep branding wisata, yang berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Jumat, 20 Juni 2025.
Dalam paparannya, Hendrika menegaskan bahwa logo yang sedang dirancang bukan sekadar simbol visual, melainkan representasi kekayaan alam, budaya, dan potensi wisata unggulan yang dimiliki Kabupaten Sintang.
“Logo yang kami siapkan harus mampu mewakili keunikan wisata Sintang, seperti Gunung Kelam yang ikonik, Saka Tiga—tempat pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, kain tenun tradisional, serta Galeri Motor Bandong yang khas. Logo ini harus menyampaikan identitas lokal, namun tampil dengan estetika modern yang bisa diterima semua kalangan,” jelas Hendrika.
Tidak hanya logo, Disporapar juga tengah merancang slogan pariwisata resmi yang akan mendampingi logo dalam berbagai materi promosi. Hendrika menyebutkan bahwa slogan ini akan tersedia dalam dua versi bahasa—Indonesia dan Inggris—untuk mendukung promosi di dua segmen pasar berbeda: domestik dan mancanegara.
“Slogan harus singkat, kuat secara makna, dan mudah diingat. Untuk masyarakat dalam negeri, tentu kita gunakan versi bahasa Indonesia. Sementara untuk audiens internasional, kita akan gunakan slogan berbahasa Inggris. Keduanya menjadi bagian dari strategi branding Sintang yang terpadu dan berkelanjutan,” tambahnya.
Setelah proses desain selesai, langkah selanjutnya adalah pendaftaran hak cipta logo dan slogan tersebut agar memiliki perlindungan hukum dan bisa digunakan secara eksklusif oleh Pemerintah Kabupaten Sintang.
“Begitu selesai, kami akan daftarkan ke Kemenkumham sebagai hak cipta, baru kemudian kami luncurkan secara resmi. Harapannya, logo dan slogan ini bisa menjadi alat promosi yang efektif, menarik lebih banyak wisatawan, dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata,” ujar Hendrika optimistis.
Dalam proses penyusunan logo dan slogan ini, Disporapar bekerja sama dengan pihak profesional dari PT Ayo Jalan Jalan Indonesia, yang merupakan konsultan berpengalaman dalam bidang pemasaran dan pengembangan destinasi wisata. Bahkan, sebelum rapat ini berlangsung, tim Disporapar dan pihak konsultan telah melakukan pertemuan khusus dengan Bupati Sintang untuk menyampaikan konsep awal dan menerima arahan langsung.
“Bupati Sintang sudah melihat konsep awal logo. Beberapa masukan penting beliau sudah kami akomodasi, seperti dimasukkannya unsur kain tenun Dayak yang merupakan warisan budaya khas Sintang. Ini agar logo benar-benar mencerminkan jati diri lokal, bukan hanya sekadar desain menarik,” terang Hendrika.
Selain unsur desain, Hendrika juga menekankan bahwa pemilihan warna dalam logo harus mengikuti standar nasional. Logo akan dirancang sesuai dengan pedoman branding nasional “Pesona Indonesia” yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang hanya memperbolehkan penggunaan lima warna utama dalam setiap logo promosi wisata.
“Pemilihan warna dalam logo harus selaras dengan kebijakan branding nasional. Ini penting agar Sintang bisa masuk dalam jaringan promosi nasional dan berpotensi mendapat dukungan lebih luas dalam promosi dari pusat,” tambahnya lagi.
Untuk memperkuat legalitas penggunaan dan penyebarluasan logo serta slogan ini, Hendrika menegaskan bahwa pihaknya juga akan menyusun Surat Keputusan Bupati Sintang tentang penetapan logo dan slogan wisata resmi Kabupaten Sintang. SK ini akan menjadi dasar hukum penggunaan logo dalam semua kegiatan promosi dan pariwisata resmi di kabupaten ini.
Dengan upaya serius ini, Pemerintah Kabupaten Sintang berharap dapat menciptakan identitas pariwisata yang kuat, konsisten, dan kompetitif, serta mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, membuka peluang investasi di sektor pariwisata, dan menggerakkan pelaku ekonomi kreatif serta UMKM lokal.
“Melalui logo dan slogan yang kuat serta dukungan promosi berkelanjutan, kami ingin menjadikan Sintang sebagai salah satu destinasi unggulan di Kalimantan Barat, bahkan Indonesia. Kami percaya pariwisata bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi rakyat, dan branding yang tepat adalah langkah awal untuk mencapai itu,” tutup Hendrika.