SINTANG, ZKR- Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki maupun perempuan, atas dasar prinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan keputusan.
Maka dari itu, Anggota DPRD kabupaten Sintang Maria Magdalena meminta kepada kaum perempuan jangan apatis dan pesimistis dengan politik. Meskipun persentase keterwakilan perempuan dalam dunia politik masih minim. Ia menyebut, perempuan memiliki potensi yang besar untuk masuk di parlemen. Sebab, ada kuota 30 persen keterwakilan perempuan di kursi wakil rakyat.
“Perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera,” ujar Maria.
Pada dasarnya, kata Maria, perempuan bukanlah kaum yang lemah dan takut. Hanya saja kesadaran kaum perempuan untuk terjun ke dunia politik masih minim. Karena itu, Maria mengajak seluruh kaum perempuan yang ada di Bumi Senentang untuk berani mengambil sikap dalam dunia politik.
“Jadi, tingkat kesadaran kaum perempuan masih kurang lah. Ini yang perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Kendati demikian, tambah Maria, kondisi saat ini sudah ada peningkatkan. Dimana hasil Pileg periode 2014-2019 lalu, hanya ada empat calon anggota legislatif dari keterwakilan perempuan yang berhasil menuju ke parlemen.
“Nah, di periode 2019-2024 ini ada lima yang mewakili kaum perempuan di DPRD Sintang. Tentunya ini ada peningkatan ya,” ungkapnya.
Kendati demikian, menurut Maria, untuk mencapai ke parlemen memang tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Butuh proses yang panjang juga. Namun, ihwal itu tidak menjadi persoalan utama, karena kaum perempuan merupakan sosok yang mandiri dan dapat melakukan apapun, apabila fokus dengan tujuannya.
“Semoga pemberdayaan perempuan dalam dunia politik bisa berjalan dan ditingkatkan lagi, terutama untuk penyetaraan gender,” pungkasnya. (nko)