Minimnya Dokter di Wilayah Terpencil Sintang: Tantangan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

 Sintang

 

Sintang zkr.com. Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menghadapi krisis tenaga medis di wilayah terpencilnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Hermaini, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas kekurangan dokter umum dan dokter gigi di daerah Serawai, Kemangai, Ambalau, dan Jasa. Upaya optimalisasi tenaga kesehatan yang telah dilakukan selama ini terbukti belum efektif, bahkan sejumlah tenaga medis memilih mengundurkan diri setelah penempatan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah-daerah tersebut.

Kekurangan tenaga medis ini sangat memprihatinkan, terutama di dua puskesmas baru yang telah beroperasi, yaitu Puskesmas Jasa dan Sekubang. Kedua puskesmas ini sama sekali belum memiliki dokter, termasuk dokter gigi. “Ini situasi yang sangat mengkhawatirkan,” ungkap Edy Hermaini, Rabu, 28 Mei 2025.

Akibat kekurangan dokter, pemerintah terpaksa menempatkan dokter dari puskesmas terdekat. Hal ini secara signifikan membatasi cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Sistem darurat ini berdampak luas, mengancam kinerja kapitasi puskesmas, kerjasama dengan BPJS Kesehatan, dan bahkan proses akreditasi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah serius bagi kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan kasus darurat medis.

Sebagai solusi sementara, pemerintah Kabupaten Sintang mengandalkan tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT). Namun, keberlanjutan program ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran daerah. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan peningkatan insentif bagi tenaga medis yang bertugas di wilayah terpencil, dengan rencana pengategorian insentif berdasarkan tingkat kesulitan aksesibilitas lokasi penempatan.

Aksesibilitas memang menjadi kendala utama. Jarak tempuh yang jauh, kondisi geografis yang menantang, dan keterbatasan infrastruktur menjadi faktor penolak bagi banyak tenaga medis. Banyak calon tenaga medis enggan ditempatkan di daerah terpencil karena sulitnya akses transportasi dan komunikasi, serta minimnya fasilitas pendukung kehidupan sehari-hari. Beberapa daerah bahkan hanya dapat diakses dengan perahu, yang menjadi kendala bagi tenaga medis yang tidak bisa berenang.

Selain insentif, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menarik tenaga medis adalah dengan merencanakan kunjungan rutin ke Pos Kesehatan Desa (PKD) dan memperkenalkan tenaga medis kepada masyarakat setempat. Harapannya, langkah ini dapat membangun hubungan yang harmonis dan rasa memiliki di antara tenaga medis dan masyarakat, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kepuasan kerja.

Pemerintah juga sedang mempertimbangkan penerapan sistem ikatan dinas bagi dokter spesialis, dengan rencana penempatan residen senior selama 6 bulan secara bergilir. Namun, rencana ini masih terkendala keterbatasan anggaran. Pemerintah Kabupaten Sintang menyadari pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh warganya. Oleh karena itu, berbagai strategi dan solusi jangka panjang sedang diupayakan untuk mengatasi krisis tenaga medis ini, termasuk kerjasama dengan pemerintah provinsi dan pusat. Semoga dengan berbagai upaya yang dilakukan, permasalahan kekurangan tenaga medis di wilayah terpencil dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang layak dan memadai.

Related Posts

Tinggalkan Balasan