BPBD Sintang Turut Hadir di Apel Operasi Bencana Terintegrasi Korem 121

 Sintang

Sintang zkr. Com. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Abdul Syufriadi, turut hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Penanggulangan Bencana Terintegrasi yang digelar oleh Korem 121/Abw di halaman Markas Kodam (Makodim) 1205/Sintang pada Kam Kam (20/11) pagi. Apel ini menjadi ajang konsolidasi penting dalam memperkuat kesiapsiagaan seluruh unsur terkait menghadapi potensi bencana di wilayah Sintang dan daerah penyangga sekitarnya, yang selama beberapa tahun terakhir sering terkena dampak perubahan cuaca ekstrem.

Acara yang dihadiri langsung oleh Dandim 1205/Sintang sebagai pembuka ajang ini melibatkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP), Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Kemanusiaan Nasional (Tagana), relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi masyarakat, serta berbagai unsur masyarakat yang tergabung dalam sistem penanganan kebencanaan. Kegiatan terintegrasi ini bertujuan memastikan pola koordinasi antarinstansi berjalan efektif dan terstruktur, terutama menjelang musim penghujan yang biasanya dimulai pada akhir tahun dan sering menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

Selama apel, setiap instansi menampilkan personel dan peralatan yang siap digunakan, termasuk truk evakuasi, ambulans, peralatan pemadam kebakaran, peralatan komunikasi darurat, dan persediaan bantuan logistik seperti makanan, air minum, dan perlengkapan kesehatan. Tim dari Korem 121/Abw juga menjelaskan skema penugasan khusus untuk setiap instansi dalam kasus darurat, mulai dari tahap pemantauan, peringatan dini, evakuasi, hingga penanggulangan dan pemulihan pasca-bencana.

Dalam sambutannya, Abdul Syufriadi menegaskan bahwa keterlibatan lintas sektor dalam apel ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun kesiapsiagaan yang solid dan terpadu. Ia menyampaikan bahwa menghadapi bencana tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja, melainkan membutuhkan kolaborasi erat antara semua pihak dengan respons cepat dan langkah yang terarah sesuai dengan peran dan tugas masing-masing.

“Apel gelar pasukan ini menjadi bagian penting dari upaya memastikan personel, peralatan, dan sarana pendukung benar-benar siap digunakan sewaktu-waktu. Tingkat kesiapan yang baik akan membantu kita mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian aset terhadap masyarakat. Kita juga telah menyiapkan titik evakuasi sementara di setiap kecamatan rawan bencana, yang akan diawasi oleh relawan dan aparat,” ujar Abdul Syufriadi.

Ia juga menambahkan bahwa BPBD Sintang telah melakukan pemetaan ulang daerah rawan bencana pada bulan Oktober 2025, yang menunjukkan bahwa sejumlah 15 desa di 5 kecamatan (termasuk Ketungau Hulu, Binjai Hulu, dan Dedai) memiliki risiko tinggi terhadap banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi peringatan dini kepada masyarakat di daerah tersebut, agar mereka siap mengambil tindakan cepat jika ada tanda-tanda bencana mendekat.

Setelah apel selesai, seluruh pasukan yang tergabung dalam operasi melakukan simulasi evakuasi darurat di daerah rawan banjir dekat Sungai Kapuas, untuk menguji kecepatan respons dan koordinasi antarinstansi. Simulasi ini menunjukkan bahwa semua pihak telah memahami tugasnya dan dapat bekerja sama dengan lancar, sehingga diharapkan kesiapsiagaan Kabupaten Sintang dalam menghadapi musim penghujan tahun ini akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan