
sintang zkr.com. Panitia Jambore Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) se-Keuskupan Sintang menyelenggarakan seminar khusus bagi para pendamping SEKAMI dengan tema “Tantangan Mendampingi Anak dan Remaja Misioner”, pada Rabu, 2 Juli 2025, bertempat di Aula SMK Kartini Sintang.
Seminar ini dihadiri oleh para pendamping SEKAMI dari 38 paroki se-Keuskupan Sintang, serta perwakilan dari Keuskupan Ketapang dan Keuskupan Agung Pontianak. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan kapasitas para pendamping dalam menghadapi dinamika pembinaan iman anak dan remaja Katolik.
Panitia menghadirkan seorang akademisi dan psikolog sebagai narasumber, yakni Kristofora Wiwi Daruwika, yang juga merupakan dosen di Universitas Kristen Maranatha Bandung sekaligus relawan Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Bandung.
Dalam pemaparannya, Kristofora menyampaikan bahwa mendampingi anak dan remaja merupakan tugas yang mulia, sehingga para pendamping perlu terus memperbarui pengetahuan dan pendekatan agar proses pendampingan membuahkan hasil yang bermakna.
“Anak dan remaja masa kini memerlukan pemahaman yang lebih dari para pendamping. Mereka harus didampingi dengan hati, serta dengan pemahaman yang benar tentang perkembangan dan cara kerja otak mereka,” jelas Kristofora.
Ia menambahkan bahwa otak manusia umumnya baru mencapai kematangan pada usia sekitar 25 tahun, meskipun hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman hidup dan kegiatan yang dilakukan selama masa anak-anak dan remaja.
“Pendamping SEKAMI perlu memahami berbagai permasalahan yang kerap muncul dalam proses pendampingan, lalu mencari solusi yang tepat. Pemahaman psikologis ini sangat penting untuk membantu mereka tumbuh secara seimbang,” tegasnya.
Seminar ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para pendamping, agar mampu menjalankan tugas pembinaan dengan lebih efektif, menyentuh aspek spiritual sekaligus psikologis dalam kehidupan anak dan remaja yang tergabung dalam SEKAMI.









