Prihatin Angka Garis Kemiskinan Meningkat

 Parlemen, Sintang

Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus

 

SINTANG, ZKR- Angka garis kemiskinan Kabupaten Sintang meningkat. Berdasarkan data yang dirilis BPS, Sintang mengantongi angka garis kemiskinan tertinggi di Kalimantan Barat. Hal tersebut pun menyita perhatian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus.

“Meningkatnya angka garis kemiskinan Sintang ini tentu kita merasa prihatin tapi fakta tersebut tidak bisa kita bantah inilah yang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini,” kata Welbertus di Gedung DPRD Sintang, Jumat 9 Desember 2022.

Menurut wakil rakyat dari Kecamatan Sintang ini meningkatnya Angka kemiskinan di daerah menunjukkan bahwa daya beli dan kemampuan ekonomi masyarakat mengalami penurunan.

Menurutnya penurunan tersebut dapat dipicu dari berbagai sebab diantaranya peristiwa banjir besar yang terjadi dalam dua tahun terakhir ini. Selain itu kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang berimbas kenaikan harga bahan pokok.

“Faktor-faktor tersebut menyumbang angka inflasi yang cukup tinggi di Kabupaten Sintang hal ini juga Selaras dengan meningkatnya Angka kemiskinan di daerah,” kata Welbertus.

Maka dari itu politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mendorong pemerintah agar mencari terobosan dalam rangka menekan Angka kemiskinan di Kabupaten Sintang. Menurutnya pemerintah perlu program jangka panjang untuk menekan peningkatan angka tertinggi di Kalimantan Barat tersebut.

“Atas hal ini pemerintah harus mencari terobosan dalam rangka penyediaan lapangan kerja dan hal hal lain yang kemudian mendukung tumbuhnya ekonomi. ini perlu segera dipikirkan,” saranya.

Menurutnya Pemerintah perlu melakukan pemetaan terhadap sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat sektor tersebut harus menjadi fokus pemerintah untuk dikembangkan.

“Segera membuat Pemetaan kira kira di sektor mana yang kemudian dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kongkritnya ya pertama tadi harus ada pemetaan Dari pemerintah apa yang kemudian menyebabkan daya beli masyarakat menurun agar dapat dicarikan solusi yang tepat,” pungkasnya.

Kondisi ini kata awal Bertus juga diperparah dengan harga komoditi andalan masyarakat seperti sawit dan karet yang belum mengalami perubahan harga yang cukup baik, bahkan untuk harga komoditi karet cenderung turun.

“Kalau kita mengukur angka kemiskinan ini melihat dengan daya beli masyarakat. Orang semakin menurun ekonomi nya juga semakin menurun daya belinya. Aplagi sekarang komoditi penumbang pendapatan masyarakat dari sisi ekonomi Ini mungkin seperti karet turun dan sawit juga belum terlalu bagus harganya,” tukasnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan