Kartius Sampaikan Ada Lima Prioritas Pembangunan Pada Tahun 2022

 Parlemen

Sintang zkr.com. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang, Kartiyus menyampaikan ada lima perioritas pembangunan Kabupaten Sintang pada tahun 2022 mendatang, yaitu: Peningkatan pelayanan kesehatan, infrastruktur, Sumber Daya Manusai (SDM), pemulihan ekonomi dan Sintang berkelanjutan.

 

“jadi  Pemerintah Kabupaten Sintang, saat ini tengah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022. Saat ini, prosesnya sudah sampai di tahap konsultasi publik. Pada tahun 2022, pemerintah kabupaten Sintang mengambil tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yaitu peningkatan pelayanan kesehatan, infrastruktur dan sumber daya manusia dalam percepatan pemulihan ekonimi menuju sintang yang berkelanjutan,” terang Kartiyus saat di Pendopo Bupati Sintang, Rabu 24 Februari 2021

 

Pembangunan Kabupaten Sintang pada 2022 mendatang mengangkat prioritas utama bidang Kesehatan, infrastruktur dan Sumber Daya Manusia dalam percepatan pemulihan ekonomi menuju Sintang yang berkelanjutan.

 

“bidang kesehatan menjadi prioritas utama karena masih dalam penanganan covid-19 dengan alokasi APBD cukup besar, sedangkan bidang ekonomi pada 2020 mengalami minus hingga 2,16 persen, namun angka kemiskinan turun dari angka sembilan 35 menjadi 9, 27 meskipun garis kemiskinan tercatat meningkat,” terangnya.

 

Kartiyus juga mengatakan dalam dua tahun terakhir Dana Alokasi Umum (DAU) turun menyebabkan Bappeda Sintang semakin sulit mendistribusikan alokasi APBD, dari Pusat dana transfer turun, Bagi hasil pajak provinsi turun bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sintang juga turun, pada 2020 pemangkasan anggaran sebesar seratus miliar rupiah, tahun ini pada Januari 2021 telah dipangkas sebesar 27,7 miliar rupiah.

 

“Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus pada tahun ini ada peningkatan untuk pembangunan fisik,” imbuhnya.

 

Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sintang pada tahun 2020 mencapai angka 66, 88 dan berada pada 7 besar IPM tertinggi, namun masih berada di bawah IPM Provinsi Kalimantan Barat.

 

“IPM Kabupaten Sintang berada pada kelompok Sedang. Pada tahun 2019, perekonomian Kabupaten Sintang mengalami perlambatan,” ujar Kartiyus.

 

Menurut Kartiyus, tiga kelompok terbesar penyusun struktur ekonomi Kabupaten Sintang adalah sektor pertanian, perdagangan dan konstruksi.

 

Persentase kemiskinan Kabupaten Sintang pada Maret 2020 sebesar 9,27% atau menurun 0,38% dibandingkan Maret 2019. Kondisi ini belum menggambarkan dampak dari pandemi COVID-19.Sementara, hingga Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Sintang 4,5 persen berada pada posisi ke-6 terbesar di Kalimantan Barat.

 

“Garis kemiskinan dari 50 an ribu per kapita menjadi 577 ribu per kapita, angka penganguran terbuka naik ke angka 4,5 persen, antara masyarakat miskin dan kaya di Kabupaten Sintang semakin kecil, angka harapa hidup masih berada di atas 71 tahun,” pungkasnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan