SINTANG, ZKR- Masyarakat Kabupaten Sintang yang dikenal sebagai penghasil tenun ikat ternama secara internasional masih menghadapi kendala dalam penjualan produk tenun ikat. Banyak produk tenun ikat masyarakat tidak terserap di pasaran.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Anastasia mengatakan Sentral tenun ikat di Desa Umin Jaya dan Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, memerlukan bantuan dalam promosi produk tenun ikat.
“Meski sudah dikenal dunia, masih banyak masyarakat penghasil tenun ikat yang kesulitan menjual produk mereka. Ini bisa berdampak pada penurunan produksi tenun ikat di daerah. Maka saya mendorong pemerintah mencari solusi untuk menyerap produk tenun ikat masyarakat dengan baik,” ujar Anastasia pada Selasa, 21 November 2023.
Politisi Partai Nasdem ini menilai pentingnya upaya dalam mendukung pengembangan industri kreatif lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keberlanjutan produksi tenun ikat, menurutnya, juga dapat menjadi pilar ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
“Pemerintah perlu hadir secara optimal bagi masyarakat. Meskipun telah dilakukan upaya oleh pemerintah, namun belum optimal dalam menampung semua produk yang dihasilkan masyarakat,” tambahnya.
Dia menyatakan dukungan penuh terhadap usaha masyarakat dalam menciptakan produk tenun ikat berkualitas. Ia mengajak pemerintah daerah untuk mendukung upaya ini dengan menginisiasi program promosi yang efektif, sehingga produk ini bisa lebih dikenal dan diminati baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Event wisata yang diselenggarakan pemerintah daerah sudah memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenun ikat di daerah. Namun, kita berharap ada kebijakan atau solusi yang dapat menjadi wadah atau memfasilitasi penjualan produk tenun ikat masyarakat agar produksinya dapat berkelanjutan. Hal ini penting untuk melestarikan tenun ikat dan mentransfer keterampilan menenun kepada generasi muda,” ujarnya.