Festival Tenun Jadi Daya Tarik Utama, DPRD Sintang Dorong Pelestarian Warisan Budaya

 Parlemen

Sintang zkr. Com. Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Kelam Tourism Festival 2025, yang digelar mulai 6 hingga 15 November 2025 di depan Gedung Indoor Baning, Kota Sintang. Festival tahunan ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, mulai dari pameran ekonomi kreatif (Ekraf), perlombaan, festival tenun, hingga panggung hiburan rakyat yang ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan.

Menurut Senen Maryono, kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bumi Senentang. Ia menilai, Kelam Tourism Festival bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga wadah penting untuk memperkenalkan potensi lokal kepada masyarakat luas, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.

“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara, para pelaku UMKM, komunitas budaya, serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan ini. Festival ini menjadi bukti bahwa Sintang memiliki potensi luar biasa dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang perlu terus dikembangkan,” ujar Senen Maryono, Jumat (7/11).

Politisi yang dikenal aktif mendukung program kebudayaan ini juga menyoroti pentingnya pelestarian tenun ikat Sintang yang menjadi salah satu daya tarik utama dalam festival tersebut. Ia menyebutkan, keberadaan Festival Tenun bukan hanya untuk mempertahankan nilai tradisi, tetapi juga memberikan nilai ekonomi baru bagi para pengrajin lokal.

“Kita harus bangga dengan tenun ikat Sintang. Produk ini punya nilai budaya tinggi dan dapat bersaing di pasar global jika terus dikembangkan dengan inovasi yang tetap mempertahankan ciri khas lokal,” ujarnya.

Selain pameran dan festival tenun, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai perlombaan seni dan budaya, seperti tarian tradisional, musik daerah, serta parade busana etnik yang menampilkan keindahan warisan leluhur masyarakat Sintang. Tidak kalah menarik, panggung hiburan rakyat yang diadakan setiap malam turut menghadirkan artis lokal dan nasional, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Senen Maryono menilai, kegiatan seperti Kelam Tourism Festival juga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Para pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka, seperti kerajinan tangan, kuliner khas, dan hasil pertanian lokal. “Event seperti ini mendorong perputaran ekonomi daerah. Banyak pelaku UMKM terbantu karena dagangannya laku, dan masyarakat pun mendapat hiburan yang positif,” katanya.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan serupa di tahun-tahun berikutnya. Senen juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif menjaga kelestarian budaya dan mendukung pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar penting pembangunan daerah.

“Kelam Tourism Festival bukan hanya milik pemerintah, tapi milik kita semua. Melalui semangat kebersamaan dan gotong royong, saya yakin kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan dikenal luas, bahkan di tingkat nasional,” pungkasnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan