sintang zkr.com. Menyusul pengalaman pahit pada pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Sintang Tahun 2024 lalu, yang diwarnai oleh kemacetan parah di sekitar kawasan Betang Tampun Juah Jerora, panitia pelaksana PGD ke-XII Tahun 2025 menunjukkan komitmen serius untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam rapat akbar yang digelar pada Senin sore, 23 Juni 2025, panitia bersama sejumlah pemangku kepentingan merumuskan strategi konkret demi kelancaran acara, terutama di malam puncak penutupan yang biasanya dipadati pengunjung.
Ketua Panitia PGD Sintang Tahun 2025, Toni, menyampaikan bahwa kemacetan yang terjadi tahun lalu telah menjadi perhatian khusus dari berbagai tokoh penting di Kabupaten Sintang, bahkan hingga ke tingkat nasional.
“Saya sudah berbicara langsung dengan Bupati Sintang, Wakil Bupati, dan Ketua Komisi V DPR RI. Ketiganya secara tegas menyampaikan kekhawatiran mereka atas kemacetan yang terjadi di sekitar Betang Tampun Juah pada PGD tahun lalu. Kita sepakat bahwa hal itu tidak boleh terulang, dan seluruh pihak harus bekerja keras demi kelancaran acara tahun ini,” ujar Toni.
Dalam upaya pencegahan, panitia PGD telah menjalin koordinasi intensif dengan Polres Sintang dan sejumlah instansi teknis lainnya. Mereka bersama-sama membahas solusi teknis yang dapat diterapkan secara efektif di lapangan.
“Kami semua prihatin atas kemacetan lalu lintas yang terjadi tahun lalu. Maka dari itu, untuk PGD tahun ini, strategi pengaturan lalu lintas menjadi prioritas utama. Kami menyadari bahwa solusi kemacetan tidak bisa hanya bergantung pada satu pihak, melainkan butuh sinergi dari panitia, aparat keamanan, pemerintah daerah, dan tentu saja, kerjasama dari masyarakat pengunjung,” tegas Toni.
Salah satu langkah strategis yang akan diterapkan panitia adalah melarang penggunaan bahu jalan—baik di sisi kiri maupun kanan jalan utama—sebagai tempat parkir kendaraan. Aturan ini bertujuan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan dan menghindari penyempitan jalan yang memicu kemacetan.
Selain itu, panitia juga akan membangun dua pos jaga utama, masing-masing berlokasi di depan Gereja GKKB Sintang dan di turunan arah Jerora Satu. Fungsi pos ini adalah sebagai titik kontrol arus lalu lintas serta pusat pengawasan parkir dan keamanan kawasan sekitar.
“Parkir pengunjung akan dipusatkan di dua titik, yakni sebelum Gereja GKKB Sintang dan sebelum pos jaga arah Jerora Satu. Tidak akan ada toleransi untuk kendaraan yang diparkir di tempat yang tidak sesuai. Ini semua demi kenyamanan bersama,” jelas Toni.
Toni juga menegaskan bahwa pos jaga akan diisi oleh petugas gabungan dari Panitia PGD, Polres Sintang, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang. Mereka akan bertugas sepanjang kegiatan berlangsung, khususnya pada saat-saat rawan seperti malam penutupan.
“Petugas kami akan bertindak dengan tegas namun tetap humanis. Kami mengimbau agar masyarakat dan para pengunjung PGD mematuhi arahan petugas di lapangan. Kita semua ingin merayakan gawai dengan nyaman, aman, dan tanpa gangguan kemacetan,” pungkas Toni.
Pekan Gawai Dayak Sintang merupakan perayaan tahunan yang menjadi ajang budaya terbesar masyarakat Dayak di Kabupaten Sintang. Sebagai acara yang melibatkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah, pengaturan lalu lintas yang baik menjadi kunci keberhasilan. Panitia berharap, dengan kolaborasi yang kuat dan persiapan matang, PGD Sintang 2025 dapat berjalan lebih tertib, aman, dan berkesan.