Kusnadi Minta Jembatan Sungai Butu Dibangun Baru

 Parlemen, Sintang

Kusnadi

SINTANG, ZKR- Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Kusnadi menyoroti kondisi Jembatan Sungai Butu yang berada di Desa Bernayau, Kecamatan Sepauk, KM 58. Jembatan dengan panjang 25 meter dan lebar 2 meter ini merupakan satu-satunya akses utama yang menghubungkan tiga desa di kawasan pehuluan, yaitu Desa Sungai Segak, Nanga Pari, dan Temawang Bulai.

“Jembatan Sungai Butu ini masih bisa digunakan dan selama ini rutin direhab. Tapi kita tahu, rehab terus-menerus menyerap anggaran besar. Karena itu saya sudah sampaikan ke pemerintah daerah agar dibangun jembatan baru,” ujar Kusnadi di DPRD Sintang Jumat 11 Juli 2025 kemarin.

Menurutnya, usulan pembangunan jembatan baru sebenarnya sudah sering disampaikan, baik secara langsung maupun dalam forum resmi. Namun hingga saat ini belum dapat direalisasikan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah kabupaten.

“Ini sudah jadi pembahasan berulang kali. Tapi karena anggaran daerah terbatas, pemerintah selama ini hanya bisa menganggarkan untuk perawatan atau rehab,” jelasnya.

Kusnadi menilai, membangun jembatan baru merupakan solusi jangka panjang yang jauh lebih efisien. Sebab, biaya rehab setiap tahun bisa ditekan jika diganti dengan struktur jembatan yang lebih kuat dan tahan lama.

“Kalau terus direhab, setiap tahun keluar biaya. Padahal kalau dibangun baru, jembatan bisa bertahan puluhan tahun. Ini akan lebih hemat dan tidak mengganggu kegiatan masyarakat,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Jembatan Sungai Butu merupakan tanggung jawab penuh pemerintah kabupaten. Karena itu, ia berharap pembangunan bisa masuk dalam program prioritas meskipun belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

“Saya sudah koordinasi dengan pemerintah daerah. Insya Allah masuk agenda pembangunan ke depan, meski tahun ini dan tahun 2026 belum bisa dianggarkan,” katanya.

Kusnadi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap masyarakat dari wilayah pehuluan yang sangat bergantung pada jembatan tersebut. Jika jembatan mengalami kerusakan, maka mobilitas warga akan terganggu, termasuk akses untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan ekonomi.

“Kita kasihan dengan masyarakat yang setiap hari harus lewat jembatan itu. Karena itu saya akan terus perjuangkan agar bisa segera dibangun baru,” tutup Kusnadi.

Related Posts

Tinggalkan Balasan