
Sintang zkr.com. Suasana tepian Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang tampak ramai pada Sabtu pagi (8/11/2025). Ratusan pemancing dari berbagai daerah di Kalimantan berkumpul untuk mengikuti “Bottom Fishing Tournament” atau Turnamen Mancing Dasaran Sintang 2025. Kegiatan bergengsi ini secara resmi dibuka sebagai salah satu agenda utama dalam rangkaian Kelam Tourism Festival (KTF) 2025.
Turnamen yang diikuti oleh 550 peserta tersebut menjadi bukti tingginya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan wisata berbasis alam dan olahraga air di Kabupaten Sintang. Sejak pagi, para peserta sudah mempersiapkan peralatan pancing, umpan, serta strategi terbaik untuk memenangkan kompetisi yang memperebutkan berbagai hadiah menarik dari panitia.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sintang, Dr. Hendrika Ika, S.Sos., M.Si, bersama unsur panitia pelaksana, komunitas mancing lokal, dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Dalam sambutannya, Kadis Disporapar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah datang dari berbagai penjuru Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk memeriahkan kegiatan ini.
“Turnamen ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari upaya kita mempromosikan potensi wisata air di Sintang. Sungai Kapuas memiliki keindahan dan kekayaan hayati yang luar biasa, dan kegiatan ini menjadi sarana memperkenalkannya kepada masyarakat luas,” ujar Hendrika Ika dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat lokal melalui sektor kuliner, transportasi, dan penginapan yang ramai dikunjungi peserta dan penonton.
Selain menjadi ajang hiburan dan silaturahmi, Bottom Fishing Tournament 2025 juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan perairan. Panitia pelaksana bersama Disporapar Sintang mengimbau seluruh peserta untuk menjaga kebersihan sungai, tidak membuang sampah sembarangan, serta menggunakan alat pancing yang ramah lingkungan.
“Kami ingin kegiatan ini tidak hanya meninggalkan kesan seru, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa alam harus dijaga. Keindahan Sungai Kapuas adalah aset berharga bagi pariwisata Sintang,” ujar salah satu panitia, Budi Santoso, saat ditemui di lokasi acara.
Turnamen ini menggunakan sistem penilaian berdasarkan berat dan jenis ikan hasil tangkapan, dengan sejumlah kategori pemenang seperti pemancing dengan tangkapan terberat, pemancing dengan ikan terbanyak, dan kategori peserta termuda dan tertua.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan lomba, sembari menikmati suasana alam Sungai Kapuas yang tenang dan asri. Warga sekitar pun turut meramaikan acara dengan membuka lapak kuliner dan menjual berbagai hasil olahan ikan lokal.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sintang, kegiatan Bottom Fishing Tournament diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan dikenal secara nasional. Melalui kegiatan ini, Sintang kian menegaskan dirinya sebagai destinasi wisata alam dan petualangan unggulan di Kalimantan Barat.









