Anastasia: Koordinasi dan Solidaritas Kunci Hadapi Musim Penghujan di Sintang

 Parlemen

Sintang zkr. Com. Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Anastasia, mengimbau seluruh masyarakat Sintang untuk tetap waspada dan berhati-hati menghadapi kondisi peralihan musim yang saat ini masih berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Peringatan ini disampaikan menyusul keputusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang yang telah memperpanjang status siaga darurat bencana banjir Batingsor hingga 30 November 2025, setelah sebelumnya diberlakukan sejak 1 hingga 31 Oktober 2025.

Menurut Anastasia, keputusan perpanjangan status siaga tersebut merupakan langkah tepat dan antisipatif mengingat intensitas curah hujan di wilayah Sintang dan sekitarnya masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat sejumlah wilayah, terutama yang berada di daerah dataran rendah dan dekat bantaran sungai, berpotensi kembali mengalami banjir seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir seperti daerah pinggiran sungai, untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi dari pihak berwenang. Peralihan musim seperti saat ini sangat tidak menentu, cuaca bisa berubah cepat dan berdampak pada potensi bencana,” ujar Anastasia, Jumat (7/11/2025).

Politisi yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Ia meminta warga agar mulai melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, serta menyiapkan peralatan darurat untuk evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir.

“Hal-hal sederhana seperti membersihkan parit dan selokan bisa membantu mencegah banjir meluas. Saya juga berharap agar masyarakat tidak menunggu sampai air meluap tinggi baru bertindak. Lebih baik kita mencegah sejak dini,” tambahnya.

Selain itu, Anastasia juga mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak-anak serta lansia selama kondisi cuaca yang tidak menentu. Menurutnya, perubahan suhu dan kelembapan udara dapat memicu meningkatnya berbagai penyakit, seperti demam berdarah, ISPA, dan diare. Ia pun meminta Dinas Kesehatan bersama puskesmas-puskesmas di wilayah Sintang untuk aktif melakukan sosialisasi dan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.

“Dalam situasi seperti ini, koordinasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait sangat penting. Jangan sampai ada warga yang kesulitan mendapatkan pertolongan karena kurangnya komunikasi atau keterlambatan informasi,” ucap Anastasia.

Lebih lanjut, ia juga memberikan apresiasi kepada tim BPBD Sintang, aparat TNI-Polri, dan relawan yang terus siaga membantu masyarakat di lapangan. Anastasia menilai, kerja sama lintas sektor harus diperkuat, terutama dalam hal penyediaan logistik, evakuasi warga, serta pemantauan debit air di Sungai Kapuas dan Sungai Melawi yang menjadi dua sungai besar penyebab banjir di wilayah tersebut.

“Saya melihat BPBD Sintang sudah bekerja dengan baik dalam hal kesiapsiagaan, namun tentu kita semua berharap masyarakat juga ikut berpartisipasi aktif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan melaporkan kondisi di wilayahnya sangat membantu dalam mitigasi bencana,” jelasnya.

Selain ancaman banjir, Anastasia juga mengingatkan potensi longsor di beberapa wilayah perbukitan seperti di Kecamatan Ketungau Hulu dan Serawai. Ia menekankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memperburuk kondisi tanah, seperti menebang pohon di lereng bukit tanpa izin atau membuka lahan baru secara sembarangan.

“Saya harap semua pihak dapat lebih bijak dalam mengelola lingkungan. Alam yang rusak akan memperparah dampak bencana. Mari kita jaga keseimbangan ekosistem supaya generasi mendatang tidak menanggung akibat dari kelalaian kita hari ini,” tegasnya.

Menutup keterangannya, Anastasia mengajak seluruh masyarakat Sintang untuk saling membantu dan memperkuat rasa solidaritas dalam menghadapi musim penghujan ini. Ia berharap, dengan kewaspadaan, koordinasi yang baik, dan kepedulian bersama, masyarakat Sintang dapat terhindar dari dampak buruk bencana alam.

Related Posts

Tinggalkan Balasan