Romo Alfonsus Widhiwiryawan Tekankan Disiplin dan Inovasi Digital dalam Pendampingan Remaja SEKAMI

 Sintang

sintang zkr.com. Para pendamping Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) dari Keuskupan Sintang, Keuskupan Ketapang, dan Keuskupan Agung Pontianak mengikuti sesi pembinaan khusus dari Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia (KKI), Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX, pada Rabu, 2 Juli 2025, bertempat di Aula SMK Kartini Sintang.

Dalam sesi bertema “Spiritualitas Pelayanan Pendamping Remaja”, Romo Alfonsus menyampaikan pentingnya kedisiplinan dalam pembinaan iman anak dan remaja, serta perlunya pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman.

“Saya sudah cukup banyak pengalaman dalam menerapkan disiplin dalam kegiatan kerohanian, khususnya bagi anak dan remaja. Memang ada yang memilih untuk keluar karena tidak mampu mengikuti aturan disiplin. Namun, mereka yang tetap bertahan biasanya justru memiliki kualitas yang semakin baik,” jelas Romo Alfonsus.

Ia menekankan bahwa disiplin yang ditanamkan dalam kegiatan SEKAMI membawa dampak positif tidak hanya dalam lingkungan komunitas gereja, tetapi juga di keluarga dan masyarakat.

“Anak dan remaja yang belajar disiplin dalam kegiatan rohani, umumnya akan membawa sikap itu ke rumah dan lingkungan sekitar. Namun, tentu saja para pendamping perlu menyusun kegiatan yang menarik, berkualitas, dan kontekstual. Supaya meski ada aturan disiplin, anak-anak tetap mau terlibat aktif,” tambahnya.

Romo Alfonsus juga mendorong para pendamping SEKAMI untuk menyusun kegiatan yang membentuk militansi iman dan kesiapan menghadapi tantangan zaman.

“Kegiatan yang kita buat harus memberikan dampak. Dunia ke depan tidak semakin mudah, dan kita harus mempersiapkan anak-anak kita untuk mampu berdiri kokoh dalam imannya,” tegasnya.

Di era digital ini, Romo Alfonsus juga menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana pelayanan dan komunikasi yang efektif bagi anak dan remaja.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap realitas zaman. Media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan anak dan remaja Katolik. Maka kita juga harus hadir di sana, memberikan konten dan bimbingan yang membangun. Jumlah pengguna media sosial luar biasa besar, dan mereka adalah bagian dari umat yang perlu kita layani,” tuturnya.

Melalui pembekalan ini, diharapkan para pendamping SEKAMI mampu menjadi fasilitator yang tidak hanya rohani, tetapi juga inovatif dan relevan dalam mendampingi generasi muda Katolik di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan