SINTANG, ZKR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Agustinus meminta pihak sekolah menyisipkan pembelajaran mengenai pengenalan pejabat pejabat daerah.
Hal tersebut dinilainya penting, lantaran saat ini banyak siswa-siswi tidak mengetahui pejabat yang ada didaerahnya.
“Kemarin anak dibangku SMA ketika kita tanya siapa nama pejabat yang ada didaerahnya itu tidak kenal, kemudian kita tanya siapa nama Bupati masih ada juga yang tidak kenal,” ucapnya.
Semestinya dijaman distrupsi teknologi seperti saat ini, hal sepele semacam nama nama pejabat daerah bukannya suatu permasalahan yang klasik.
“Bukannya kita mau di puji puji, tapi kenyataannya anak anak kita itu lebih mementingkan dalam tanda kutip gamenya mungkin, daripada ingin mengetahui siapa saja pejabat didaerahnya,” ungkap Agustinus.
Maka Politisi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini berharap kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyisipkan bahan ajaran dan pembelajaran tersebut kedalam belajar tatap muka disekolah.
“Ini penting agar ketika ditanya nama-nama pejabat yang ada di kabupaten Sintang mereka tahu. Kemarin juga ada kita tanya siapa nama Bupati Sintang mereka tidak tahu juga, padahal sosok pak Jarot Winarno kerap muncul di media tetapi masih banyak anak sekolah yang tidak mengenalinya,” jelas Agustinus.
Jika secara teori tidak masuk di kurikulum pembelajaran, hal ini kata dia bisa disiasati dengan disisipkan di ekstra kurikuler mulok atau ekstrakurikuler khusus, sehingga menjadi dasar untuk mengajarkan siswa-siswi.
“Ini juga harus menjadi bahan refleksi lagi bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang untuk ditindaklanjuti. Kemudian jika pembelajaran ini sudah kedalam kurikulum atau ekstra kurikuler secara khusus maka bukan hanya pejabat saja yang harus dikenali, tempat-tempat wisata, tempat sejarah yang ada di Sintang ini juga perlu diketahui,” ungkap Agustinus.
Ia menilai semua ini sangat penting karena ketika ditanya banyak siswa tidak tahu, sedangkan bupati dan wakil bupati yang tiap hari terlihat di media mereka juga tidak tahu.
“Apalagi yang memang jarang terpublikasi seperti tempat tempat sejarah, nah ini menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang,” tukasnya.