SINTANG, ZKR- Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang meminta pemerintah setempat melalui dinas terkait bisa belajar dari pengalaman dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD).
“DBD ini kan masalah kesehatan berulang atau ada setiap tahun. Tapi tahun 2023 ini kasus DBD di Sintang jauh meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Harusnya pemerintah sudah punya gambaran dalam mengatasi masalah kesehatan,” kata Hikman Sudirman, Selasa 24 Oktober 2023.
Dengan terus terjadinya peningkatan kasus DBD, upaya pemerintah dinilai belum cukup mumpuni dalam mengatasi masalah kesehatan ini. Seharusnya pemerintah sudah harus punya strategi yang tepat dan berkelanjutan, karean DBD bukanlah hal baru.
“Maka pemerintah daerah harus belajar dari pengalaman dalam mengatasi DBD ini. Karena DBD ini bukan baru terjadi tahun ini, tahun sebelumnya juga sudah ada artinya sudah ada gambaran belajar dari pengalaman itu,” ucapnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat sudah ada 483 kasus DBD per 22 Oktober 2023 dengan 8 orang korban meninggal dunia. Total kasus Bulan Oktober ini sudah mencapai 87 kasus. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan kasus DBD bulan september yang mencapai 117 kasus.
“Namun bulan Oktober ini masih belum berakhir. 87 Kasus DBD ini catatan Dinas Kesehatan sampai tanggal 22 Oktober. Tentu harapan kita kasus DBD ini tidak bertambah lagi. Karena kita sangat prihatin dengan kondisi yang ada,” ungkap Hikman Sudirman.
Biasanya, lanjut Hikman bulan Oktober sudah masuk musim penghujan yang berpotensi terhadap perkembangbiakan nyamuk. Oleh karenanya ia mendorong pemerintah bisa lebih proaktif mencegah dan menanggulangi DBD ini.
“Tentu ini bukan hanya tugas pemerintah saja tapi semua pihak. Semua harus bekerjasama mencegah DBD ini dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yakni menguras, menutup, menimbun dan mencegah gigitan nyamuk,” pungkasnya.