SINTANG, ZKR- Anggota DPRD Sintang, Anastasia mengatakan Infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu masih tertinggal dan butuh perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Sintang.
Ia mengatakan sejumlah ruas jalan dan jembatan di wilayah tersebut dalam kondisi rusak. Sehingga ia meminta pemerintah dapat mengakomodir kebutuhan infrastruktur tersebut. “Sangat ketertinggalan dan keterbelakangan sekali infrastruktur kita,” ungkap Anastasia di DPRD Sintang belum lama ini.
Karena itu, Anas meminta pemerintah memperhatikan infrastruktur di dua kecamatan tersebut, khususnya di bagian hulunya. Sebab masih jauh tertinggal. “Kalau bisa ruas jalan di hulu-nya diperhatikanlah,” ujarnya.
Kendati demikian, Anastasia tidak menampik bahwasanya ada beberapa ruas yang juga telah diperhatikan pemerintah saat ini. Meski, belum signifikan. Tetapi, patut diapresiasi.
“Contoh ruas jalan ke Tanjung Miru. Di pemerintahan dulu tidak tersentuh sama sekali. Tetapi, semenjak pemerintahan Jarot-Askiman ruas itu terbuka bahkan bisa dilalui sekarang. Inilah yang kita apresiasi,” katanya.
Selain infrastruktur jalan dan jembatan, kata Anastasia, masih banyak lagi persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Karena itu, sebagai wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Kayan Hilir – Kayan Hulu. Dirinya berkomitmen akan menjaga amanah rakyat yang dititipkan kepadanya.
Salah satu langkah yang akan diambilnya adalah menyuarakan segala persoalan di Dapil-nya agar mendapat perhatian oleh pemerintah.
“Baik itu soal jalan, jembatan, pendidikan, dan kesehatan. Rerata persoalan itu yang masih menghantui dapil saya. Jadi, ini yang akan saya perjuangkan,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengakui dengan wilayah Kabupaten Sintang yang luas sangat berat memenuhi kebutuhan infrastruktur. Diakuinya bahwa kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di 14 kecamatan Sintang masih dalam kondisi memprihatinkan. Apalagi, rerata infrastruktur Sintang 80 persen-nya masih berstruktur tanah.
Namun, dengan segala upaya dan terobosan terus dilakukan. Hal itu dilakukannya agar masyarakat merasakan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Lebih dari dua tahun kita menghadapi pandemi Covid-19 yang mana anggaran untuk pembangunan pun kita pangkas untuk penanganan pandemi tersebut. Kita sangat ingin mewujudkan pemerataan pembangunan, tapi dana kita sangat terbatas,” pungkasnya. (nko)