Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Sampaikan Perkembangan Terbaru Covid-19

 Parlemen

Sintang zkr.com. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, menyampaikan perkembangan terbaru covid-19 di Kabupaten Sintang per 16 April 2021. Ia mengungkapkan hingga saat ini  terdapat 32 orang pasien corona yang dirawat di RSUD Ade M Joen Sintang. 79 orang dirawat di tempat isolasi rusunawa dan 150 orang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

 

“sehingga total kasus corona aktif di Sintang  per 16 April 2021 berjumlah 261 orang. Karena tempat kita terbatas 150 orang tanpa gejala kita minta melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat,” ujar Sinto Jumat, 16 April 2021.

 

Diksampaikan Sinto, terhitung sejak 6 hingga 16 April 2021 sebanyak 11 orang yang terpapar corona di Kabupaten Sintang meninggal dunia. Rata-rata pasien yang meninggal tersebut memiliki komorbid.

 

“Dalam minggu ini saja, dari tanggal 6 April, sudah 11 orang meninggal , Mereka ada yang punya komorbid, tapi ada juga yang tanpa komorbid. Namun juga ada pasien yang berusia 30 tahun juga meninggal dunia,” terangnya.

 

Pihaknya saat ini sudah melakukan antisipasi dengan beberapa langkah, langkah pertama yakni pihaknya sudah menutup beberapa ruang perawatan untuk pasien umum karena jumlah pasien umum saat ini menurun, sehingga tempat tersebut dibuka untuk perawatan pasien COVID-19.

 

“Jadi kita sekarang berada di RSUD Ade Mumammad Djoen Sintang, di sini kita memiliki tiga tempat perawatan. Untuk pasien COVID-19 satu isolasi tekanan negatif dengan kapasitas 8 tempat tidur dan itu sudah full, kemudian untuk ruang tembesuk itu ada 8 tempat tidur itu juga sudah penuh, dan kita juga punya ruang yang kapasitas 19 tempat tidur, dimana 19 tempat tidur ini akan terisi 17 tempat tidur, jadi tinggal 2 tempat tidur kosong,” paparnya.

 

Sinto menerangkan bila kasus terkonfimasi covid-19 di Sintang terus mengalami penambahan secara siginifikan bisa jadi rumah sakit rujukan dijadikan rumah sakit khusus untuk penanganan covid-19. “kita punya skenario terburuk ya, kalau kasus meledak-meledak terus, rumah sakit rujukan di sini kita jadikan saja rumah sakit khusus COVID-19.  Pasien umum  kita layani di rumah sakit lama. Tapi kita berharap hal tersebut tidak terjadi,” pugkasnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan