Harysinto Linoh Sampaikan Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Melonjak Pada Maret 2021

 Parlemen

Sintang zkr.com.  Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh mengatakan kasus terkonfimasi virus covid-19 di Sintang pada minggu terakhir bulan maret hingga awal april 2021. Bertambah 131 kasus baru. Penambahan kasus tersebut berasal daru dua klaster dan merupakan rekor tertinggi penyebaran covid-19 di Sintang.

 

“Ini rekor tertinggi kita karena dalam seminggu terjadi 131 kasus baru berasal dari dua klaster. Kasus baru didominasi klaster keluarga, terdiri dari Bapak, Ibu Anak, Paman, saat ini dirawat rusun, kondisinya pun sudah penuh dan kita mempersiapkan balai Diklat untuk ruang isolasi mandiri tambahan,“kata Sinto, Minggu 4 April 2021.

 

Sinto mengatakan hingga akhir maret 2021 total terkonfirmasi positif sebanyak 1. 257 orang. Sementara yang dalam masa penyembuhan atau perawatan saat ini 135 orang.

 

“Dari 135 yang sedang dirawat saat ini, ada 7 orang dirawat di ruang isolasi tekanan negatif RSUD, 4 orang dirawat di Ruang Pinere RSUD, 8 orang dirawat di Ruang Tembesuk RSUD, 59 orang dirawat Ruang Isolasi Mandiri Rusunawa, 56 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan 1 orang dirujuk ke RSUD Sudarso Pontianak,” terangnya.

 

Sinto mengungkapkan berdasarkan umur, kasus terpapar corona didominasi usia muda. Hal tersebut kata Sinto mungkin usia muda masih aktif melakukan kegiatan dan susah diatur. “Faktanya usia 21-30 tahun lebih banyak terkena covid-19. Tetapi yang meninggal lebih banyak pada penderita usia 61-70 tahun karena ada penyakit penyerta,” kata Sinto.

 

Pihaknya kata Sinto, sudah membuat peta risiko kecamatan. 9 kecamatan masuk zona kuning atau resiko rendah. Ada 5 kecamatan zona orange atau resiko sedang.

 

“Kita sudah membuat peta reskio penyebaran virus Corona di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. Jadi  berdasarkan sebaran peta resiko penyebaran corona, ada 9 kecamatan yang masuk zona kuning atau resiko rendah. 5 kecamatan zona orange atau resiko sedang,” terangnya.

 

Saat ini lanjut Sinto kapasitas Rusunawa  hampir tidak mampu menampung jumlah pasien, sehingga 56 orang pasien terpaksa diminta menjalan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.“Yang isolasi mandiri, kebijakan obat diantar dan diawasi,” pungkasnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan