sintang zkr.com. Maryadi, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Sintang, menggarisbawahi pentingnya pencegahan stunting sejak dini dalam persiapan kehamilan. Menurutnya, pasangan pengantin perlu memperhatikan periode krusial, yakni 1.000 hari pertama kehidupan bayi, untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Maryadi menekankan bahwa calon pengantin sebaiknya merencanakan kehamilan dengan matang. Menyadari bahwa pasangan ingin memiliki anak yang sehat, dia memberikan penekanan khusus pada periode emas pertumbuhan dan perkembangan, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang dimulai sejak janin terbentuk hingga anak berusia 2 tahun.
“Untuk menghindari risiko melahirkan anak stunting, pastikan kehamilan terjadi di usia yang ideal, yaitu usia 21 sampai 35 tahun,” ujar Maryadi.
Dalam periode krusial ini, calon pengantin diajak untuk memperhatikan gizi janin dalam kandungan hingga anak mencapai usia 2 tahun. Maryadi memberikan beberapa tips praktis, termasuk konsumsi makanan bergizi seimbang bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala dan konsumsi tablet tambah darah untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Maryadi juga menyoroti peran penting ayah dalam memberikan dukungan, baik secara fisik maupun psikis, terutama saat ibu menyusui. Dukungan fisik dapat berupa bantuan dalam pekerjaan domestik dan kehadiran di malam hari, sementara dukungan psikis mencakup memastikan kondisi ibu tenang menghadapi tantangan.
Dalam konteks stunting, Maryadi menekankan bahwa stunting bukan penyakit, melainkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurang gizi, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan. Meskipun orang pendek belum tentu stunting, anak stunting umumnya memiliki pertumbuhan fisik yang lebih rendah dibandingkan dengan anak seusianya. Selain itu, anak stunting mungkin mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak, berpotensi memengaruhi kemampuan berpikir dan prestasi belajar mereka.RILIS KOMINFO SINTANG