Sintang zkr.com. Tatang Supriyatna, Camat Sintang, menyampaikan kekhawatirannya terkait meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Sintang. Data Puskesmas mencatat 309 kasus DBD dan 5 kematian pada wilayah tersebut.
Pada Rabu, 11 Oktober 2023, Tatang Supriyatna menyampaikan bahwa sejak Juli 2023, pihaknya telah melakukan pemantauan kasus, dan pada 5 Agustus 2023, mereka meluncurkan gerakan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Meskipun disebut sebagai gerakan serentak, Tatang mengakui bahwa respons masyarakat belum maksimal.
“Gerakan serentak ini mencakup kolaborasi dan eliminasi sarang nyamuk. Namun, ada RT yang sadar dan mengikuti, namun ada juga yang tidak mengikuti dan kurang peduli,” ungkap Tatang Supriyatna.
Meskipun telah dilakukan fogging oleh tim Puskesmas dengan bantuan Busera dan Abu Bakar, Tatang menyebutkan bahwa kendala muncul terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM), racun, solar, dan kurangnya tenaga.
“Sosialisasi sudah maksimal yang kami lakukan. Tinggal masyarakatnya lagi, mau atau tidak melaksanakan. Kami selalu mengingatkan kades dan lurah di Kecamatan Sintang, khususnya yang padat penduduk, untuk waspada dan mengingatkan warganya,” tambah Tatang.
Camat Sintang menghadapi tantangan terkait persepsi masyarakat yang hanya mengandalkan fogging sebagai solusi utama. Padahal, Tatang menekankan bahwa fogging tidak bisa 100 persen mencegah DBD, dan langkah-langkah lain juga diperlukan.
“Sering kami dihubungi oleh warga yang melaporkan kasus DBD dan meminta dilakukan fogging, tetapi mereka tidak melakukan tindakan lain untuk mencegah. Saya sudah melaporkan ke Puskesmas, yang ternyata juga ada prosedur untuk meminta fogging, seperti hasil uji laboratorium pasien yang membuktikan pasien tersebut memang terkena DBD,” tutur Tatang.
Kendala lain yang diakui Tatang Supriyatna adalah kekurangan tenaga, sarana, prasarana, solar, dan racun untuk fogging. Dalam menghadapi permasalahan ini, Camat Sintang merencanakan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak ke depan dengan menentukan titik lokasi tertentu.
“Saya harap masyarakat bisa merespon ajakan kita dan peduli dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” harap Tatang Supriyatna.
(Rilis Kominfo Sintang)