SINTANG ZKR. Universitas Kapuas Sintang (UKS) telah dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Sintang untuk menyusun kajian akademis terkait rencana pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha yang diberi nama Perseroda Sintang Maju Lestari. Kajian ini bertujuan untuk mendalami kelayakan usaha yang dapat dijalankan oleh BUMD tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan mendukung ekonomi lokal.
Pada Kamis, 28 November 2024, di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, akademisi Universitas Kapuas Sintang, Imam Asrori, memaparkan hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim mereka. Imam Asrori menjelaskan bahwa timnya telah melakukan analisis mendalam terhadap berbagai bidang usaha yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Sintang. Awalnya, mereka mengidentifikasi sekitar 20 bidang usaha yang dapat menjadi pilihan. Namun, setelah melalui kajian yang cermat dan diskusi panjang, mereka menyarankan agar Perseroda Sintang Maju Lestari memulai usaha pada lima bidang utama, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), pabrik CPO, SPBU, cottage, dan perdagangan umum.
“Setelah melakukan kajian yang mendalam dan diskusi panjang, kami menyimpulkan bahwa hanya lima jenis usaha yang layak untuk dikembangkan oleh BUMD ini. Kami memutuskan untuk fokus pada usaha-usaha yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah dan mendukung ketahanan pangan, yang merupakan program prioritas dari Presiden,” ujar Imam Asrori.
Imam Asrori menambahkan bahwa salah satu tujuan utama pendirian BUMD ini adalah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), mengembangkan kegiatan ekonomi lokal, serta memberdayakan potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Sintang. Berdasarkan hasil kajian yang mereka lakukan, sektor unggulan daerah yang perlu digarap adalah sektor pangan dan pertanian. Produk-produk pertanian yang cukup tinggi di Kabupaten Sintang, seperti padi, jagung, kedelai, cabe rawit, dan timun, menunjukkan potensi besar dalam bidang pangan yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Usaha di bidang pangan ini sejalan dengan program Bapak Presiden yang mendorong ketahanan pangan nasional. Potensi sektor pertanian di Sintang cukup besar, dan kami berharap BUMD Sintang Maju Lestari dapat memainkan peran penting dalam memaksimalkan potensi ini,” jelas Imam Asrori.
Dalam penyusunan naskah kajian akademis, tim Universitas Kapuas Sintang menggunakan metode analisis Location Quotient dan Shift Share untuk menentukan sektor-sektor usaha yang paling berpotensi berkembang di daerah tersebut. Berdasarkan analisis ini, tim memberikan rekomendasi untuk memulai usaha pada tiga sektor pertama: SPBU, cottage, dan perdagangan umum. Ketiga jenis usaha ini dianggap memiliki prospek yang baik dalam mendukung perekonomian daerah dan dapat memberikan keuntungan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
“Dalam kajian kami, biaya yang dibutuhkan untuk memulai tiga jenis usaha ini sudah kami analisis dengan cermat. Kami perkirakan dalam waktu sekitar 1,5 hingga 2 tahun, investasi yang dikeluarkan oleh Pemkab Sintang untuk ketiga usaha ini dapat kembali modal,” kata Imam Asrori.
Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sintang dalam merencanakan dan mengelola pendirian BUMD yang akan berkontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi daerah. Dengan langkah ini, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing daerah, serta memperkuat sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk berkembang, seperti pertanian, energi, dan infrastruktur.
Sumber : Rilis Kominfo sintang