Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang Harapkan Museum Kapuas Raya Menjadi Sumber Pendapatan Daerah Seperti di Jawa

 Sintang

SINTANG.ZKR. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, mengungkapkan harapannya agar Museum Kapuas Raya dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti halnya museum-museum yang ada di Jawa. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sambutannya pada acara pembukaan Pekan Museum Kapuas Raya ke-16, yang berlangsung di Museum Kapuas Raya, Jalan Sintang-Putussibau, pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Acara yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Museum Kapuas Raya yang ke-16. Dalam sambutannya, Yustinus menyatakan bahwa kedepannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang berencana untuk meniru pengelolaan museum yang sudah berhasil di Jawa. Menurutnya, di beberapa daerah di Jawa, museum telah berhasil menjadi sumber pendapatan daerah melalui berbagai kegiatan yang menarik minat wisatawan dan masyarakat untuk berkunjung.

“Kedepan, kami ingin Museum Kapuas Raya bisa mengarah ke sana. Kami melihat bahwa di Jawa, museum sudah dapat menyumbangkan PAD bagi daerah. Ini tentu menjadi inspirasi bagi kita di Sintang untuk menciptakan kegiatan atau penataan museum yang lebih menarik, sehingga masyarakat dapat menikmati, belajar, dan datang berkunjung untuk melihat budaya-budaya yang ada di Kabupaten Sintang,” ujar Yustinus.

Yustinus menegaskan bahwa keinginan tersebut merupakan harapan besar bagi perkembangan kebudayaan di Sintang. Ia juga menambahkan bahwa tujuan jangka panjangnya adalah agar Museum Kapuas Raya tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda-benda sejarah, tetapi juga menjadi salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi daerah. Menurutnya, jika pengelolaannya tepat, museum bisa menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan pendapatan yang cukup signifikan.

“Kami tentu ingin meniru hal-hal positif yang ada di daerah lain, seperti di Jawa, yang sudah sukses menjadikan museum sebagai bagian dari PAD mereka. Ini merupakan langkah yang sangat baik untuk pembangunan Kabupaten Sintang, dan kita akan terus berupaya untuk membuat museum ini lebih menarik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Pekan Museum Kapuas Raya ke-16 yang digelar mulai 11 hingga 17 Oktober 2024 ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan masyarakat, antara lain workshop dan lomba fotografi untuk umum, lomba Noven, lomba cerita rakyat tingkat SD/SMP/MTs, lomba tari kreasi tradisional tingkat SD/MI dan SMP/MTs, serta program belajar bersama di museum yang bertujuan untuk mengenalkan lebih dalam budaya dan tradisi Kabupaten Sintang kepada para siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK, hingga mahasiswa.

Dengan rangkaian kegiatan tersebut, Yustinus berharap bahwa Pekan Museum Kapuas Raya ini tidak hanya menjadi ajang hiburan dan pendidikan, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan potensi wisata yang ada di Sintang.

“Kegiatan seperti ini penting untuk mendekatkan masyarakat pada budaya kita. Harapan kami, semakin banyak orang yang tertarik untuk datang dan belajar di sini, dan tentu saja, semoga museum ini bisa menjadi sumber pendapatan yang membawa manfaat bagi Kabupaten Sintang,” pungkasnya.

Dengan semangat yang tinggi, diharapkan Museum Kapuas Raya dapat berkembang menjadi pusat pendidikan budaya yang juga memberikan kontribusi ekonomi, seperti yang telah terbukti di berbagai daerah lainnya.

 

Sumber: Rilis Kominfo Sintang

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan